Beberapa studi kasus menunjukkan bahwa paradoks ataupun kontradiksi antara rasionalisme dan empirisme dalam hal pertanggungjawaban di bidang perpajakan dan kepabeanan merupakan salah satu akar permasalahan yang menyebabkan masih massive-nya tax evasion, tax avoidance, penyelundupan, dan atau pelanggaran/kejahatan lainnya yang bersifat merugikan keuangan negara di sektor pajak dan pabean. Dengan melalui beberapa pendekatan, yakni pendekatan kasus, pendekatan perbandingan pengaturan di beberapa negara, pendekatan peraturan perundang-undangan, dan pendekatan perbandingan pemikiran/pandangan, buku ini berusaha mencari jawaban atas pertanyaan besar yang mempertanyakan mengapa perlu dilakukan rekonstruksi pertanggungjawaban di bidang perpajakan dan kepabeanan di Indonesia? Bagaimana rekonstruksi pertanggungjawaban yang bukan hanya memberikan output yang baik tetapi juga harus memberikan outcome yang baik di bidang perpajakan dan kepabeanan? Diketahui bahwa pertanggungjawaban di bidang perpajakan dan kepabeanan di Indonesia masih sangat terbatas terutama dalam hal pengaturan dan implementasinya. Diperlukan pergeseran penyelesaian pertanggungjawaban yang bukan hanya penjabaran “algoritma” atau hanya berdasarkan bukti yang relevan atau hanya sekedar pengujian secara tradisional, harus bertambah ke arah perilaku yang reasonableness dan prudent, dan diperlukan perluasan makna pertanggungjawaban di bidang perpajakan dan kepabeanan. Didapat output dan outcome pertanggungjawaban di bidang perpajakan dan kepabeanan yang lebih baik melalui rekonstruksi model-model pertanggungjawaban yang telah ada, yakni, pertanggungjawaban berdasarkan kesalahan, piercing the corporate veil, absolute liability, strict liability, respondeat superior, vicarious liability, secondary liability, dan professional liability yang tentunya tetap harus diselaraskan dengan nature perpajakan dan kepabeanan itu sendiri. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan berkontribusi bagi semua pihak yang ingin memahami dan mengembangkan konsep pertanggungjawaban yang memiliki output dan daya guna yang baik, khususnya di bidang perpajakan dan kepabeanan.
